-->

Nisfu Sya'ban Tahun 2018 Masehi 1428 Hijriah Amalan utama Nisfu Sya'ban


Sya'ban adalah bulan yang terletak antara rajab dan ramadhan serta di dalamnya memiliki keunggulan lebih di banding yang lainnya, bahkan selain itu rosulnya sangat menyukai kedatangannya tentunya dengan selalu di isi oleh amalan-amalan kebajikan, baik berupa doa, hingga melaksanakan puasa. Maka kita pun sebagai umatnya hendaklah mengikuti amalan-amalan beliau dengan mengusahakan melaksanakan puasa tersebut, lalu kapan puasa sunah bulan saya'ban ini di kerjakan.



Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah mengumumkan bahwa awal bulan Sya’ban 1439 Hijriah jatuh pada Selasa (17/4), persisnya sejak Senin petang kemarin. Ikhbar ini didasarkan atas hasil pantauan tim rukyat lembaga ini.

Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri mengatakan, hilal terlihat setinggi sekitar 3 derajat pada pukul 17:27:19 WIB di Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur, dengan saksi KH Asyhar dan HM Inwanudin.

Bulan sabit tanda awal bulan Hijriah juga bisa disaksikan dengan ketinggian yang kurang lebih sama di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 15:54:00 dan 17:58:20 WIB dengan saksi KH M Yahya dan tim perukyat lainnya.

Data hisab yang tertera dalam almanak resmi Lembaga Falakiyah PBNU memprediksi bahwa 1 Sya'ban 1439 H jatuh pada Selasa Pahing, 17 April 2018. Tinggi hilal adalah 4 derajat 52 menit 55 detik di atas ufuk dari markaz Jakarta. Dengan demikian, ada keselarasan antara hasil observasi langit dan penghitungan astronomis oleh Lembaga Falakiyah PBNU.



Puasa Sya'ban

Niat puasa Sunnah Nisfu Sya'ban
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
Nawaitu sauma syahri sya'bana sunatan lillahi ta'ala
Artinya : Saya niat puasa bulan sya’ban, sunnah karena Allah ta’ala

Apabila puasa sunnah di bullan sya'ban di ibaratkan maka seperti halnya sholat rawatib qabliyah ba'diyah yang selalu mengiringi sholat fardhu dan menjadi penyempurna. Begitu juga dengan puasa di bulan sya'ban yang mengiringi puasa wajib di bulan ramadhan, dalam arti selain sangat di utamakan kesunnahannya juga bisa menjadikannya sebagai latihan atau pemanasan untuk nanti puasa sesungguhnya selama sebulan penuh yang di wajibkan.


Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam urutan kalender qamariyah. Sya’ban berasal dari kata syi'ab yang artinya jalan di atas gunung. Bulan ini menjadi jalan umat Islam untuk kian mempersiapkan diri menghadapi bulan paling istimewa sesudahnya, yakni Ramadlan.
Sya’ban berarti bulan penuh berkah dan kebaikan. Pada bulan ini Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya. Karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Sebuah hadits mengatakan bahwa Nabi SAW lebih sering puasa sunah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan lainnya, (HR Al-Bukhari).

Selain puasa, menghidupkan malam sya’ban juga sangat dianjurkan khususnya malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban). Maksud menghidupkan malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu Sya’ban; Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.



Amalan Utama dibulan Nisfu Sya'ban
Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban. Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

Pertama, memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,

وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".

Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Ketiga, memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenaya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan,

الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم

Artinya, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Demikianlah tiga amalan utama di malam nisfu Sya’ban menurut Sayyid Muhammad. Semua amalan itu berdampak baik dan memberi keberkahan kepada orang yang mengamalkannya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Nisfu Sya'ban Tahun 2018 Masehi 1428 Hijriah Amalan utama Nisfu Sya'ban"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel